Sunday, March 02, 2008

Sang Guru Mengajarkan Berutang

Persoalan pendidikan tampaknya bukan hanya terjadi kota-kota besar. Di daerah terpencil seperti perkampungan suku Bajo Desa Sama Bahari, pendidikan menjadi persoalan krusial. Selain fasilitas yang minim, sistem pengajaran di SD Sama Bahari juga sangat buruk.

"Jam belajar sekolah sekarang semau-maunya saja. Jam 7 pagi masuk, jam 8 sudah selesai. Dapat apa mereka dari jam belajar seperti itu? Padahal anak-anak kami mau sekolah," keluh Rustam, seorang orangtua murid.

Rustam, yang juga warga Bajo, mengatakan orangtua sempat memprotes jam belajar tersebut. Sebagai pendatang, guru-guru itu tidak disiplin. Sang guru malah berdalih gaji kecil, lokasi yang sulit ditempuh dan jauh. Lagi pula, tidak ada yang melihat cara mereka mengajar.

"Tapi tahun lalu, ada kepala sekolah orang darat. Dia tidak pernah disiplin selama mengajar di sini. Baru sebentar saja masuk, anak-anak diajarinya berbisnis. Dia menjual es di sekolah, dia kasih utang pada murid-murid," paparnya.

Kejadian itu, kata Rustam, sempat membuat orangtua murid kesal.

Tiba-tiba saja di akhir pelajaran, sejumlah orangtua murid mendapat tagihan utang. Anak-anak mereka berutang jajanan es hingga Rp 10.000. Peristiwa itu dilaporkan, alhasil sang guru dimutasi. Kini kepala sekolah di sana adalah orang Bajo asli. Namun, sistem pengajaran tetap saja buruk. [U-5]  SUARA PEMBARUAN

No comments: