Tuesday, June 01, 2010

Pelatihan Penilaian Mandiri Ekowisata di Wakatobi

Kerja bareng Pemkab Wakatobi, Balai TN Wakatobi, dan Join Program TNC-WWF melakukan assessment mengenai peluang pengembangan ekowisata berbasis masyarakat. Untuk itu diundanglah INDECON untuk memfasilitasi pelatihannya sekaligus melakukan assessment. Tim pendahulu INDECON Khaerul dan Rifky, meluncur lebih dulu dari Jakarta ke Wakatobi pada tanggal 21 Mei 2010. Tiba di Wakatobi langsung melihat2 kampung Bajo di Mola. Keesokan harinya menyeberang ke Kapota dipandu oleh Ali Basaru, fasilitator lokal TNC-WWF.
Hari Senin, 24 Mei 2010, bersama LD Arifudin (Outreach Officer TNC-WWF) dan Suliyanto (staf DISBUDPAR Wktb), meluncurlah mereka ke pulau Binongko. Di Binongko mereka melakukan Diskusi Fokus dengan beberapa narasumber lokal. Pertemuan ini dilakukan di dua tempat, Wali dan Oihu.
Setelah menghabiskan waktu semalam sehari, mereka menyeberang ke pulau Tomia untuk melakukan hal yang sama dengan di Binongko.
Hari Rabu, 26 Mei 2010, mbak Wita dan mas Ary Suwandi, menyusul tiba di Wangi-Wangi dan langsung menelusuri kampung Mola. Malamnya, kami berkunjung ke Patuno Beach Resort, untuk bertemu Kepala Dinas BUDPAR Wktb dan Bupati Wakatobi. Malam itu ada pemaparan tim BRKP yang melakukan study kelayakan tahap awal untuk pemasangan listrik tenaga arus laut.
Esok harinya diantar Sadar, mas Ary n mbak Wita, ke pelabuhan penyeberangan reguler WangiWangi - Kaledupa, untuk bergabung dengan Khaerul n Rifky di Kaledupa.

Tanggal 30 - 31 Mei 2010 adalah hari pelatihannya. Beberapa wakil masyarakat dari Binongko, Tomia, Kaledupa dan Wangi-Wangi diundang untuk ikut serta dalam pelatihan ini. Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata, Bpk H. Hasirun Ady, yang dilanjutkan penyampaian materi pertama olehnya. Belum lewat setengah materi terjadilah guncangan yang lumayan mengejutkan peserta. Panik! Bagaimana tidak, kami berada di lantai 3 hotel Azizyah yang saat itu bergoyang kurang lebih selama 30 detik. Selama 7 tahun bertugas di Wakatobi, inilah guncangan terkuat yang kurasakan. Hmm ini gempa apa ada paus nabrak pulau neh :)
Bubarlah semua dan kabur ke luar gedung. Akibatnya tertundalah penyampaian materi sekitar satu jam untuk menenangkan diri. Selanjutnya bergeserlah acara tersebut ke ruang restoran di lantai dasar. Yah.. setidaknya cukup dekatlah kalau diperlukan kabur lagi. Walaupun akhirnya sampai selesai acara tidak ada lagi guncangan susulan.


No comments: