Wednesday, December 16, 2009
Kunjungan Duta Besar Amerika Serikat ke Wakatobi
International Simposium "Coastal and Marine Management for Better Life"
Gelaran akhir tahun ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kabupaten Wakatobi, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) dan Coral Triangle Community Foundation (CTCF). Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung Wanita, Wangi-Wangi pada tanggal 14-16 Desember 2009. Rangkaian kegiatan yang panjang ini cukup melelahkan namun memberikan pengalaman baru bagi para kepala2 daerah yang hadir. Tercatat setidaknya 21 kabupaten dan kota di Indonesia hadir dari total 40-an yang mengkonfirmasikan hadir.
Wednesday, November 25, 2009
Monday, October 19, 2009
Menjadikan Wakatobi Center of Excellence
Monday, March 02, 2009
Seni Tenun Ikat dan Anyam Wakatobi
Ritual makan karang di Wakatobi
Saturday, February 07, 2009
Penyelaman pertama di 2009
Setelah liburan dan serial pertemuan-pertemuan di Bali dan Jakarta akhirnya tiba saat yang paling mengasyikkan. Back to the nature. Wakatobi.
Kegiatan pertama adalah menyelam. Wajib itu...
Penyelaman pertama di 2009 ini dilakukan di Coral Garden Reef dekat pulau Hoga. Bersama dalam penyelaman ini adalah Bupati Wakatobi, Hugua, dan Kapolres Wakatobi, AKBP R Pitra Andreas Ratulangi SS SIK, serta para penyelam Wakatobi, Noval, Safrin, Didi dan Udin. Pukul 16.00 WITA, setelah rangkaian kunjungan kerja Bupati di Lintea dan Derawa, kami mulai turun menyelam. Tak kurang dari 45 menit, kami harus mulai naik ke permukaan. Langit sudah mulai agak gelap. Selain matahari sudah mulai ke Barat, awan mendung juga sedikit menutupi. Yah.. lumayan.
Sebuah awal yang menyegarkan untuk memulai kerja lapangan tahun ini.
Saturday, January 10, 2009
Wakatobi Unggulkan Pesona Alam Bawah Laut
WAKATOBI - Salah satu pulau wisata di Wakatobi yang sering dikunjungi wisman asal Eropa dan Amerika untuk menyaksikan keindahan bawah laut Wakatobi. (SK/Ami Herman)
SUARA KARYA Jumat, 2 Januari 2009
Kalau Kota Bukittinggi (Sumatera Barat) bisa populer karena panorama alamnya yang indah dan berudara sejuk, Bali dikenal karena beragamnya keunikan adat istiadat dan seni budayanya, maka Wakatobi (di Sulawesi Tenggara) juga tak mau kalah.
"Kami ingin dikenal sebagai daerah wisata alam bawah laut. Jujur kami katakan, daerah kami jauh lebih menarik dibanding Karibia. Daerah kami bahkan sering disebut-sebut banyak wisatawan mancanegara sebagai daerah wisata alam bawah laut paling menarik di dunia," ujar Bupati Wakatobi Ir Hugua dalam presentasinya mengenai objek wisata Wakatobi, di ruang rapat Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Jakarta, Selasa lalu.
Ikut mendengarkan penuturan Bupati Wakatobi itu selain Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim dan Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar, juga Sekjen Depbudpar Wardiyatmo dan sejumlah wartawan.
Menurut Hugua, perkembangan Wakatobi sebagai daerah wisata alam bawah laut saat ini makin menggembirakan. Dukungan masyarakat untuk menjaga potensi kelautan juga terus membaik. Buktinya ialah makin berkurangnya masyarakat menggunakan bom laut untuk mengambil ikan. Masyarakat menyadari bom laut tidak hanya merusak biota laut yang selama ini menjadi rahasia daya tarik alam bawah laut Wakatobi, tetapi juga berpotensi mematikan nelayan pengguna bom itu.
"Dukungan masyarakat Kepulauan Wakatobi saat ini juga diperlihatkan dengan makin bermunculannya home industry yang tidak saja menjual makanan dan minuman segar, tetapi juga menyediakan cendera mata serta penginapan-penginapan dengan harga murah," ujar Bupati lagi.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Wakatobi sendiri di samping terus meningkatkan anggaran promosi kepariwisataan Wakatobi, juga secara terpadu menggerakkan semua potensi pembiayaan agar Wakatobi pada saatnya nanti bisa menjadi ikon kepariwisataan bahari Indonesia. "Bahkan, dalam waktu dekat ini, kami akan memiliki dua bandar udara yang bisa dimanfaatkan wisatawan mancanegara datang ke Wakatobi," kata Hugua.
Bandar udara yang pertama dibangun investor asal Swiss beberapa tahun lalu. Kemudian bandar udara yang akan diresmikan penggunaannya dalam waktu dekat dibangun Pemkab Wakatobi, terletak di Kepulauan Wanci.
Dengan adanya dua bandara itu, dipastikan Wakatobi akan makin sering dikunjungi wisman dan wisnus dari berbagai tempat. Para wisatawan berdatangan ke daerah ini utamanya ingin menyaksikan daya tarik alam bawah laut yang ada di pulau-pulau di kawasan wisata bahari Wakatobi.
Pesona alam bawah laut Wakatobi disebut-sebut banyak wisman asal Eropa dan Amerika Serikat paling menarik di dunia antara lain karena bentuk karang laut dan spesies ikan hias yang dimilikinya jauh lebih beragam dan unik. Agar keindahan bawah laut Wakatobi itu senantiasa diberitakan berbagai wartawan Indonesia dan mancanegara, setiap tahun Wakatobi menggelar lomba foto bawah laut tingkat dunia dengan hadiah ribuan dolar Amerika Serikat (AS).
Untuk lomba foto tingkat internasional tahun 2008, yang diikuti 65 peserta dari 9 negara, menurut ketua dewan juri Michael AW dari Singapura dan Makarios Soekojo dari Indonesia, pemenangnya mencapai 13 orang. Pemenang utamanya untuk kategori Best of Show adalah Hermawan Wong, yang meraih hadiah 4 ribu dolar AS. Pemenang kedua, Michael Sukri, meraih 3.000 dolar AS dan pemenang ketiga, Sofi Sugiarto, meraih hadiah 2.000 dolar AS. (Ami Herman)