Saturday, January 10, 2009

Wakatobi Unggulkan Pesona Alam Bawah Laut

WAKATOBI - Salah satu pulau wisata di Wakatobi yang sering dikunjungi wisman asal Eropa dan Amerika untuk menyaksikan keindahan bawah laut Wakatobi. (SK/Ami Herman)

SUARA KARYA Jumat, 2 Januari 2009

Kalau Kota Bukittinggi (Sumatera Barat) bisa populer karena panorama alamnya yang indah dan berudara sejuk, Bali dikenal karena beragamnya keunikan adat istiadat dan seni budayanya, maka Wakatobi (di Sulawesi Tenggara) juga tak mau kalah.

"Kami ingin dikenal sebagai daerah wisata alam bawah laut. Jujur kami katakan, daerah kami jauh lebih menarik dibanding Karibia. Daerah kami bahkan sering disebut-sebut banyak wisatawan mancanegara sebagai daerah wisata alam bawah laut paling menarik di dunia," ujar Bupati Wakatobi Ir Hugua dalam presentasinya mengenai objek wisata Wakatobi, di ruang rapat Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar, Jakarta, Selasa lalu.

Ikut mendengarkan penuturan Bupati Wakatobi itu selain Dirjen Pengembangan Destinasi Pariwisata Depbudpar Firmansyah Rahim dan Dirjen Pemasaran Pariwisata Sapta Nirwandar, juga Sekjen Depbudpar Wardiyatmo dan sejumlah wartawan.

Menurut Hugua, perkembangan Wakatobi sebagai daerah wisata alam bawah laut saat ini makin menggembirakan. Dukungan masyarakat untuk menjaga potensi kelautan juga terus membaik. Buktinya ialah makin berkurangnya masyarakat menggunakan bom laut untuk mengambil ikan. Masyarakat menyadari bom laut tidak hanya merusak biota laut yang selama ini menjadi rahasia daya tarik alam bawah laut Wakatobi, tetapi juga berpotensi mematikan nelayan pengguna bom itu.

"Dukungan masyarakat Kepulauan Wakatobi saat ini juga diperlihatkan dengan makin bermunculannya home industry yang tidak saja menjual makanan dan minuman segar, tetapi juga menyediakan cendera mata serta penginapan-penginapan dengan harga murah," ujar Bupati lagi.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Wakatobi sendiri di samping terus meningkatkan anggaran promosi kepariwisataan Wakatobi, juga secara terpadu menggerakkan semua potensi pembiayaan agar Wakatobi pada saatnya nanti bisa menjadi ikon kepariwisataan bahari Indonesia. "Bahkan, dalam waktu dekat ini, kami akan memiliki dua bandar udara yang bisa dimanfaatkan wisatawan mancanegara datang ke Wakatobi," kata Hugua.

Bandar udara yang pertama dibangun investor asal Swiss beberapa tahun lalu. Kemudian bandar udara yang akan diresmikan penggunaannya dalam waktu dekat dibangun Pemkab Wakatobi, terletak di Kepulauan Wanci.

Dengan adanya dua bandara itu, dipastikan Wakatobi akan makin sering dikunjungi wisman dan wisnus dari berbagai tempat. Para wisatawan berdatangan ke daerah ini utamanya ingin menyaksikan daya tarik alam bawah laut yang ada di pulau-pulau di kawasan wisata bahari Wakatobi.

Pesona alam bawah laut Wakatobi disebut-sebut banyak wisman asal Eropa dan Amerika Serikat paling menarik di dunia antara lain karena bentuk karang laut dan spesies ikan hias yang dimilikinya jauh lebih beragam dan unik. Agar keindahan bawah laut Wakatobi itu senantiasa diberitakan berbagai wartawan Indonesia dan mancanegara, setiap tahun Wakatobi menggelar lomba foto bawah laut tingkat dunia dengan hadiah ribuan dolar Amerika Serikat (AS).

Untuk lomba foto tingkat internasional tahun 2008, yang diikuti 65 peserta dari 9 negara, menurut ketua dewan juri Michael AW dari Singapura dan Makarios Soekojo dari Indonesia, pemenangnya mencapai 13 orang. Pemenang utamanya untuk kategori Best of Show adalah Hermawan Wong, yang meraih hadiah 4 ribu dolar AS. Pemenang kedua, Michael Sukri, meraih 3.000 dolar AS dan pemenang ketiga, Sofi Sugiarto, meraih hadiah 2.000 dolar AS. (Ami Herman)